Identitas Cerpen:
Judul : Omnivora dan Pil Hitam
Penulis : Era Ari Astanto
Sumber : basabasi.co
Waktu Terbit : 13 Maret 2020
Ringkasan Singkat Cerita
Omnivora merupakan sebutan bagi makhluk pemakan segalanya. Dan manusia termasuk dalam kategori omnivora. Pemakan segalanya. Manusia punya akal untuk mengolah apa saja menjadi layak dimakan. Terkesan betapa serakahnya manusia itu.
Dengan pil hitam yang diberikan oleh seorang kakek, seseorang dapat membaca pikiran orang lain. Ia bisa membaca pikiran orang-orang di sekitarnya dan hal-hal dibalik postingan-postingan di dunia maya. Seseorang menulis sesuatu yang menunjukkan nasihat ketaatan, namun sebenarnya yang terlihat adalah dia sedang berbohong sebab dirinya hanya ingin semakin dipuji banyak orang. Seseorang menulis tentang kebaikan, namun sebenarnya sedang memikirkan kejahatan. Hampir semua berkamuflase belaka.
Seketika orang itu teringat dan menjadi khawatir dengan ucapan kakek itu. Sebab sesuatu yang seharusnya tak diketahuinya dari orang lain, kini diketahuinya. Mengetahui rahasia orang lain.
Hal-hal yang bukan urusannya, terus muncul dalam pikirannya. Bahkan beberapa menit setelah ia mematikan ponsel, segala hal itu justru membuatnya semakin pusing. Perutnya terasa mual tak tertahankan. Lantas memuntahkan isi perutnya di lantai yang merupakan benda-benda di luar nalar: pasir, semen, batu, kayu, tanah, aspal, minyak, batubara, ikan, daging sapi, gas cair, pupuk, obat-obatan, jarum suntik, dan entah apa lagi. Benda-benda yang tak seharusnya dimakan oleh manusia itu dimuntahkannya, termasuk pil hitam yang masih utuh.
Sekarang, sepertinya ia menyesal bisa membaca pikiran orang lain. Dan tak mau makan apa pun kecuali seperti binatang yang makan makanan yang telah ditakdirkan sesuai ketentuan semesta.
C. Keunikan Cerpen
Alur ceritanya sangat sesuai dengan kehidupan manusia sekarang ini. Sehingga sangat cocok dibaca untuk segala kalangan.
Sederhana, namun berkesan dengan tetap menyuguhkan unsur lawak di dalamnya.
Penulis mengangkat cerita dengan karakter yang realistis. Tidak dibuat-buat.
Banyak pesan yang bisa ditemui dalam cerita tersebut. Terutama bahwa kita sebagai manusia seharusnya menerima takdir telah ditetapkan oleh semesta. Tidak perlu segalanya dimakan (dimiliki).
Penyampaian pesan yang sangat baik dan halus di setiap adegannya, membuat pembaca merasa tersindir secara halus.
Judul : Omnivora dan Pil Hitam
Penulis : Era Ari Astanto
Sumber : basabasi.co
Waktu Terbit : 13 Maret 2020
Ringkasan Singkat Cerita
Omnivora merupakan sebutan bagi makhluk pemakan segalanya. Dan manusia termasuk dalam kategori omnivora. Pemakan segalanya. Manusia punya akal untuk mengolah apa saja menjadi layak dimakan. Terkesan betapa serakahnya manusia itu.
Dengan pil hitam yang diberikan oleh seorang kakek, seseorang dapat membaca pikiran orang lain. Ia bisa membaca pikiran orang-orang di sekitarnya dan hal-hal dibalik postingan-postingan di dunia maya. Seseorang menulis sesuatu yang menunjukkan nasihat ketaatan, namun sebenarnya yang terlihat adalah dia sedang berbohong sebab dirinya hanya ingin semakin dipuji banyak orang. Seseorang menulis tentang kebaikan, namun sebenarnya sedang memikirkan kejahatan. Hampir semua berkamuflase belaka.
Seketika orang itu teringat dan menjadi khawatir dengan ucapan kakek itu. Sebab sesuatu yang seharusnya tak diketahuinya dari orang lain, kini diketahuinya. Mengetahui rahasia orang lain.
Hal-hal yang bukan urusannya, terus muncul dalam pikirannya. Bahkan beberapa menit setelah ia mematikan ponsel, segala hal itu justru membuatnya semakin pusing. Perutnya terasa mual tak tertahankan. Lantas memuntahkan isi perutnya di lantai yang merupakan benda-benda di luar nalar: pasir, semen, batu, kayu, tanah, aspal, minyak, batubara, ikan, daging sapi, gas cair, pupuk, obat-obatan, jarum suntik, dan entah apa lagi. Benda-benda yang tak seharusnya dimakan oleh manusia itu dimuntahkannya, termasuk pil hitam yang masih utuh.
Sekarang, sepertinya ia menyesal bisa membaca pikiran orang lain. Dan tak mau makan apa pun kecuali seperti binatang yang makan makanan yang telah ditakdirkan sesuai ketentuan semesta.
C. Keunikan Cerpen
Alur ceritanya sangat sesuai dengan kehidupan manusia sekarang ini. Sehingga sangat cocok dibaca untuk segala kalangan.
Sederhana, namun berkesan dengan tetap menyuguhkan unsur lawak di dalamnya.
Penulis mengangkat cerita dengan karakter yang realistis. Tidak dibuat-buat.
Banyak pesan yang bisa ditemui dalam cerita tersebut. Terutama bahwa kita sebagai manusia seharusnya menerima takdir telah ditetapkan oleh semesta. Tidak perlu segalanya dimakan (dimiliki).
Penyampaian pesan yang sangat baik dan halus di setiap adegannya, membuat pembaca merasa tersindir secara halus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar