Senin, 12 April 2021

[Antologi Puisi] Waktu




Garis Waktu Persahabatan

Oleh: 1. Lia Nisrina 

           2. Nabila Ramadina

           3. Ananda Mella


Setiap detikku tak pernah hambar dan sunyi

Kau membuatku tidak takut manjalani hari

Meskipun beragam duri menghampiri 

Bersamamu, semua itu terasa mudah kulalui


Kita serupa tubuh

Salah satu jatuh, sama-sama merasa rapuh

Saling menguatkan untuk sembuh

Kemudian memeluk rindu yang utuh


Hadirmu bagai kesucian yang menghapuskan debu

Hingga aku mampu dan sangat mau berkorban untukmu

Melindungimu, menggenggam tanganmu, menyemangati dan menyinarimu,

Karena akupun tahu, kamu akan melakukannya untukku


Sahabat, aku tidak ingin hubungan kita pegat

Teruslah saling memeluk dengan erat

Jika kesalahpahaman datang menjerat

Hadapi dan yakinlah, bahwa hal itu hanya sekadar lewat


Tanah Air, 6 April 2021




Naungan Waktu

Oleh Leon Dwi Putra


Langit yang menguning

Membuatku tak ingin berhenti menghening

Kisah indah kita yang dulu

Takkan pernah sirna, meski di telan waktu


Kini, temu adalah hal yang paling aku inginkan

Segala rindu tentangmu

Telah kubaitkan dalam buku

Mendalam, dalam sanubariku


Di manakah bisa kutemukan kamu

Selain dalam mimpi

Selain berkunjung pada pusaramu

Sungguh, aku rindu segala tentangmu


Sahabat..

Jika saja aku bisa memintamu kembali 

Jika saja Tuhan memberiku syarat atas kembalinya kamu

Aku akan melakukannya


Tetapi, pada akhirnya aku sadar

Bumi beserta isinya tidak abadi

Yang hidup akan mati

Yang berjanji selalu bersama, akan pergi


Indonesia, 06 April 2021



Ujung Temu

Oleh Kelompok D 


Kala malam telah redup

Dan cahaya terang mulai menghilang

Asap kabut mungkinkan menyerang

Pun ketakutan kan menggelapkan


Asa merasuk dalam kalbu

Tapi tak seorangpun yang merasakan syahdu

Getar jiwa mulai mengadu

Lalu berteriak menjadi satu


Saat suasana lagi sendu

Ku selalu bersua dihadapanmu

Bicara sesuatu yang aku tahu, dan kamu bercerita tentang hidup yang kelabu


Jika kau tahu, betapa sungguh

Sesungguhnya kalian yang aku rindu

Di saat kenangan menjelma menjadi bayang yang kini kian terngiang


Ku lepas tawa bersama dengan hati utuh 

Bahwa cinta bukan hanya hanya soal rasa, tapi ini tentang kita disaat bersama. 

Kau pada saat nanti yang akan menjadi saksi 


Tertulisnya kisah hidup di atas kertas bertintakan rindu,

Kau yang menjadi sebab alur cerita hidup semakin menarik, kaulah sahabat.

Dan akan kah kita seiya sekata, sobat? 


Ruang Kita, 6 April 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar