pexels.com/@alinevianafoto |
Ruang Rasa dalam Lautan Aksara
Oleh Noviyanti Hambali, dkk.
Sunyinya malam heningkan hati
Dersik angin hanyutkan angan diri
Pucuk-pucuk cemara tersimpan rapi
Suasana kala itu ingin kutumpah dan urai
Teman terbaik kala gundah menyapa
Ruang bercerita dari segala tanya
Tempat memupuk segala asa
Agar tercipta banyak cita
Peranmu kini belum terganti dalam duniaku
Jendela ternyaman sejak dulu
Lembaranmu menjawab lembut rasa ingin tahuku
Membelaiku dengan banyak sekali ilmu baru
Kau selalu menerima coretan hatiku
Termaktub dalam dirimu ribuan goresan
Melukis sebuah tawa juga candu
Di antara aliran air mata kesedihan
Lembar demi lembar temani hari
Mengisi kekosongan hingga menjelma pelipur lara
Untaian ditulis menjadi penguat hari untuk hati yang rapuh
Kata yang terangkai menjadi jendela baru dalam hidup
Engkaulah teman sejatiku
Denganku, kau senantiasa berbagi ilmu
Menuntunku menuju dunia baru
Hingga hari-hariku tak pernah merasa jemu
Ruang Rasa, 23 Februari 2021
Khazanah Ilmu
Oleh Kelompok A
Anggota
1. Diana Rahmawati
2. Qonitia Lutfiah
3. Dewi Sintawati
Buku, kau pelita dalam kegelapan
Segudang ilmu kudapat darimu
Tanpamu pengetahuanku kelabu
Kau sumber ilmu dari segala sumber
Membuka jendela cakrawala duniaku
Melalui rangkaian kata yang tersusun di dalamnya
Dapat memperindah dan memperbanyak khazanah ilmu
Mengembangkan kemampuan baru untuk meraih cita-cita
Darimu pandanganku lebih terbuka
Denganmu hariku lebih bermakna
Engkau memberi kami pengetahuan baru
Bagai hujan di padang rumput hijau
Lembar baru, pandangan baru
Tipis tebalmu adalah kesukaanku
Malam tidak lelah mengembara
Mengembara di tengah megahnya aksara
Tanpamu semesta akan kehilangan cahayanya
Engkau akan terus menjadi petunjuk generasi selanjutnya
Saksi bisu atas segala kisah sebelumnya
Berkatmu aku dapat meraup pengetahuan dari penjuru dunia
Ruang Rindu, 23 Februari 2021
Deret Abjad
Kelompok D:
- Eka Nuur Setiani
- Herly
- marzuqotun najiyah
- Syifa
Tiap lembarmu mengulik kisah
Berjajar huruf tentang segala kiprah
Dari sisi di mana ragaku mengaku lelah
Nan tertuanglah diksi hingga meluah
Jejeran huruf yang berbaris rapi
Serasa menatap diri dengan penuh pasti
Meski hati ingin memalingkan diri
Tapi raga tak ingin pergi
Rasa tak ingin lenyap
Hingga beraksi agar tak senyap
Berjalan walaupun ada asap
Hingga semua terasa mantap
Mengeja abjad demi abjad
Menyelami kisah pun hikmah
Dengan segenap cinta
Untuk membuka dunia
Penjuru menyebutmu lentera
Akar dari segala ruas aksara
Sumber dari terangnya cahaya
Tak redup wahai sang pelita
Indonesia, 23 Februari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar