Minggu, 28 Februari 2021

[Antologi Puisi] Buku

pexels.com/@alinevianafoto



Ruang Rasa dalam Lautan Aksara

Oleh Noviyanti Hambali, dkk. 


Sunyinya malam heningkan hati

Dersik angin hanyutkan angan diri

Pucuk-pucuk cemara tersimpan rapi

Suasana kala itu ingin kutumpah dan urai


Teman terbaik kala gundah menyapa

Ruang bercerita dari segala tanya

Tempat memupuk segala asa

Agar tercipta banyak cita


Peranmu kini belum terganti dalam duniaku

Jendela ternyaman sejak dulu

Lembaranmu menjawab lembut rasa ingin tahuku

Membelaiku dengan banyak sekali ilmu baru


Kau selalu menerima coretan hatiku

Termaktub dalam dirimu ribuan goresan

Melukis sebuah tawa juga candu

Di antara aliran air mata kesedihan


Lembar demi lembar temani hari

Mengisi kekosongan hingga menjelma pelipur lara

Untaian ditulis menjadi penguat hari untuk hati yang rapuh

Kata yang terangkai menjadi jendela baru dalam hidup


Engkaulah teman sejatiku

Denganku, kau senantiasa berbagi ilmu 

Menuntunku menuju dunia baru

Hingga hari-hariku tak pernah merasa jemu


Ruang Rasa, 23 Februari 2021



Khazanah Ilmu

Oleh Kelompok A

Anggota

1. Diana Rahmawati

2. Qonitia Lutfiah

3. Dewi Sintawati⁩


Buku, kau pelita dalam kegelapan

Segudang ilmu kudapat darimu

Tanpamu pengetahuanku kelabu

Kau sumber ilmu dari segala sumber


Membuka jendela cakrawala duniaku

Melalui rangkaian kata yang tersusun di dalamnya

Dapat memperindah dan memperbanyak khazanah ilmu 

Mengembangkan kemampuan baru untuk meraih cita-cita


Darimu pandanganku lebih terbuka

Denganmu hariku lebih bermakna

Engkau memberi kami pengetahuan baru

Bagai hujan di padang rumput hijau


Lembar baru, pandangan baru

Tipis tebalmu adalah kesukaanku

Malam tidak lelah mengembara

Mengembara di tengah megahnya aksara


Tanpamu semesta akan kehilangan cahayanya

Engkau akan terus menjadi petunjuk generasi selanjutnya

Saksi bisu atas segala kisah sebelumnya

Berkatmu aku dapat meraup pengetahuan dari penjuru dunia


Ruang Rindu, 23 Februari 2021



Deret Abjad

Kelompok D:

- Eka Nuur Setiani

- Herly

- marzuqotun najiyah

- Syifa


Tiap lembarmu mengulik kisah

Berjajar huruf tentang segala kiprah

Dari sisi di mana ragaku mengaku lelah

Nan tertuanglah diksi hingga meluah


Jejeran huruf yang berbaris rapi

Serasa menatap diri dengan penuh pasti

Meski hati ingin memalingkan diri

Tapi raga tak ingin pergi


Rasa tak ingin lenyap

Hingga beraksi agar tak senyap

Berjalan walaupun ada asap

Hingga semua terasa mantap


Mengeja abjad demi abjad

Menyelami kisah pun hikmah

Dengan segenap cinta

Untuk membuka dunia


Penjuru menyebutmu lentera

Akar dari segala ruas aksara

Sumber dari terangnya cahaya

Tak redup wahai sang pelita


Indonesia, 23 Februari 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar