Yang Patah
Lembut suaramu meluluhkan hati
Membuat hasratku teramat fanatik
Hingga pada suatu waktu
Kau memecahkan harsaku
Aku sempat menjadikanmu griya
Menempatkanmu pada aksioma
Nyatanya, ada yang telah kulupa
Kau hanyalah rona swastamita
Yang termangu dalam cinta
Kandas karena luka
Perih, jerit tangis tak berdaya
Menahan semua asa-asa yang fana
Kini aku termenung dalam ruang sepi
Menunggu kehadiran suara yang kurindu
Berbicara pada bibir yang rindu berucap
Dan memeluk semua kenyataan yang menjadi harap
Aku diizinkan terluka dan patah
Aku patah dan berdarah-darah
Tugasku hanyalah menjadi sembuh
Berteman waktu berjalan dalam payah
Indonesia, 09 Februari 2021
Narasi Sendu
Oleh: Kelompok A
Payoda mengabu siratkan pilu
Menjelma pada asa yang nyaris sirna
Lukiskan duka belenggu kalbu
Pun waktu tak mampu menghapus lara
Ketika suka kauganti retisalya
Hirapkan harsa pada raga
Teganya kautanggalkan rasa yang kusematkan
Tinggalkan nestapa menjelma rindu tak tertahankan
Atma yang kian rapuh
Sukma pun tak lagi mampu
Hanya berteman air mata
Menatap sayap telah patah
Hingga diri ini tertahan oleh rasa tak karuan
Raga yang kemarin menerima kini jauh dan tanpa sekat kata
Meminta rasa ini untuk lelah sekali saja
Agar kemarin tak terlalu berbekas dihati lainnya
Aku terpaku, tenggelam dalam lautan kesenduan
Kata-kata indahmu itu telah menyayat hatiku
Menghentikan jantungku
Bahkan bulan dan bintang pun tak sudi melipurku
Langkahku tak tentu arah
Pun buana enggan memberi jawaban
Duhai Dzat penggenggam setiap hati
Jangan Kaubiarkan lara ini bertahta abadi
_Teluk Rindu, 09 Februari 2021_
Anggota: Khairun Muna
Eka Nuur Setiani
Johan
Syifa
Nata
Puing-Puing Lara
Oleh kelompok D:
Daun itu layu
Dahan itu patah
Bunga itu gugur
Angin itu membawa kesejukan yang mematikan
Luka ini perkara
Pun dahaga membunuhku perlahan
Merambat pada hati yang menghangatkan
Sebab kau alasan tiap peristiwa
Untuk kesekian kalinya
Kecewa kembali menghampiri
Menggores luka dengan sengaja
Dan waktu menyembuhkan lagi
Jua, terkurung dalam ruang resah
Tertutup jendela gelap berkisah
Meratapi puing hati tak berdarah
Sungguh, karenamu aku patah
Kini sudah retakan
Sekejap bisa hanyut
Mematahkan naluri jiwa yang membara
Menyusutkan strategi impian
Bumi, 9 Februari 2021
Anggota Kelompok D:
@monik
@rosmalina
@sitihajar
@Rinam
@herly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar