Motivasi Mentari
Oleh Kelompok D
Sinarnya menyejukkan bumi
Memancar kala temaram pergi
Selalu menjadi primadona pagi
Mambakar semangat para pemimpi
Sinarmu mulai meninggi
Melambungkan semua rasa dalam diri
Harapan juga ikut teruji
Ketika nurani berkesempatan berdiri di atas kaki sendiri
Kadang hidup memang sulit
Dengan segala kisah persoalan yang amat berbelit
Tapi ini belum saatnya terbelenggu pailit
Teruslah berusaha mari kita bangkit
Jangan hiraukan orang-orang yang membenci dan menertawakan mimpimu
Mereka tidak pantas atas waktumu
Terkadang ada saatnya kita harus menghibur diri sendiri
Acuhkanlah, fokus saja merangkai mimpi yang tinggi
Memulai hari tuk wujudkan mimpi
Rintangan jadi motivasi
Keringat jadi teman sejati
Semua demi cita sang pemimpi
Ibaratkan hidup kita bagai matahari
Dilihat ataupun tidak ia terus bersinar
Dihargai atau tidak ia tak bosan menerangi
Diberikan ucapan terima kasih atau tidak ia tetap rela berbagi
Demikian hidup, mentari dan mimpi di sajak ini
Terima kasih, sinar yang tak tertandingi
Dari mimpi-mimpi yang akan kutandangi
Semoga kita terus hidup bersama mimpi yang tak mengenal redup
Tanah Air, 8 Desember 2020
Oleh Kelompok D
1. Nabila Ramadina
2. Alqueena G. C. A.
3. Monika Tasya
4. Qonitia Lutfiah
5. Siti Hajar
6. Az Zahra Firdaus Syachputri
Cahaya Kerinduan
Oleh: Kelompok A
Pagi telah datang.
Kini sang Surya mulai menampakkan sinarnya.
Menyinari setiap lorong-lorong kegelapan.
Pertanda saatnya memulai hari penuh ceria.
Puja puji pada matahari.
Asa bumantara tetap menyinari.
Binar aksa menuju diri.
Pun cakrawala berputar menyinari.
Aku mencintaimu dengan sangat.
Bahkan saat kau menghilang dan tak lagi terlihat.
Aku rindu pada pelukmu yang hangat.
Meski kutahu mencintaimu yang seperti matahari sungguh membuatku tak kuat; kau pekat; melekat; namun tak pernah bisa dekat.
Rindu pun merindukan kerinduan.
Tak pasti mencari pertemuan.
Berbisik menuju bintara kepastian.
Kemekaran bunga menolak bosan.
Alunan langkah membersamai melodi waktu.
Secangkir kehidupan menyelimuti nikmat kebersamaan.
Kemekaran bunga tak bosan manusia menunggu.
Pun kisah terbaik berbisik bintara kepastian.
Kelak hari ini berakhir.
Di saat malam telah mencuri siang.
Aku tak kan ikut menghapus namamu dalam hatiku.
Karena aku ingin kau selalu ada di dalamnya; kapanpun waktunya.
Nusantara, 8 Desember 2020
Oleh Kelompok A
1. Fairuz
2. Rusman
3. Ananda
4. Salsa
5. Laila
6. Kurniadi
Berdiri Menunggu Matahari
Oleh: Kelompok E
Tentang Matahari
Setiap hari aku mengejarnya di timur dengan penuh syukur
Dan melakukan salam perpisahan di barat, dengan hati yang berat
Kamu matahariku.
Tiap detik tiap menit tiap jam
Tiada lelah kau berada di sekeliling ku
Kau yang tahu perjuangan ku
Saat ku lelah kau lah harapanku.
Energimu, penerang hidupku
Sinarmu mendekap hangat atmaku
Kamulah yang paling bercahaya di antara ribuan tata surya
Bersinarlah mentariku, bawa aku menikmati hariku.
Ina kini sudah teramat berbeda
Kehangatannya terasa mulai hampa
Pancaran cahaya tiada lagi bermakna
Namun hasratku atasmu tetap sama
Menjadikanmu segalanya.
Sampai kapan aku bisa bertemu matahari?
Bercengkrama dengan indahnya irama nadi
Hembusan angin menjadi pengusap tangis
Merelakan indahnya matahari.
Aku harap esok hari kau menyinari
Menyinari aku dan tempatku berdiri
Berdiri menunggumu kekasih
Kekasih pikiran dan hati.
Antah-berantah, 8 Desember 2020
Kelompok E
1. @Khotimahkhzf
2. @Henny
3. @Sarika Sarah
4. @Khairun Muna