Berharap Pada Bulan
Hai, Desember, boleh kutitipkan sebuah harap?
Setelah sebelas bulan kecewa menyapa
Atas luka-luka yang ia cipta
Kuharap kau dapat menjadi penawarnya
Luka ini telah menganga
Harap kau bawa pelita dalam gulita
Agar tak ada lagi air mata
Hanya tawa penuh makna
Ceritaku telah tak lagi sama
Aku mohon padamu, Desember
Tolong jadilah akhir yang indah dalam cerita
Agar saat aku bertemu denganmu lagi, aku lebih bahagia
Kecewa mungkin masih ada
Kuharap dengan hadirnya bulan terakhir ini
Keyakinan terpupuk semakin kuat
Agar berakhir dengan nikmat
Nafasku mendesah
Lari sejauh mungkin
Kau tetap menjadi bayanganku
Desember yang menyambar tanpa pelukan dan orang yang baru
Ini belum berakhir untukku
Sebab kau tersisa kala rapuhku
Temani kala sepi hantui diriku
Desember, kau asa atas sukmaku
————————
Bait Desember
Oleh Kelompok A
Masa bergulir
Hari bergilir
Satu dua peristiwa beranjak mangkir
Bersama November yang tengah berakhir
Bait kisah terukir
Dalam alur yang mengikuti alir
Berlayar waktu menuju hilir
Bersama nestapa yang selama ini mampir
Kini ratusan hari beranjak pergi
Meninggalkan segala bentuk kisah kelam
Membuka lembaran-lembaran baru celah mimpi
Yang masih tersimpan dalam sepinya malam
Masih kuingat,
Sepenggal kisah yang masih terperanjat
Saatnya bangkit dari sejuta pilu
Mari jadikan desember sebagai masa lalu
Semua peristiwa yang telah terjadi
Akan aku jadikan pembelajaran dalam hidup ini
Menjadi bekal menjalani hari-hari yang kunanti
Meski rasa perih kukuh menyelimuti hati
Doa dan harapan
Tak pernah usai kupanjatkan
Agar kelak aku menjadi nyata
Senyuman serta air mata menemani dengan setia
Sekeping harapan di tahun baru
Semoga keberkahan menyertaiku
Sentosa dan bahagia selalu
Harapku, Allah kabulkan doaku
Ruang maya, 1 Desember 2020
Oleh:
- Az Zahra Firdaus Syachputri
- Rina Mutiara
- Herdianti Wikke Yulian
- @لي نسرين
- @Ayu
- @Annisa Fitri
————————
Asa Desember
Kelompok D
Desember, kau tau?
Banyak tangis yang sudah membanjiri
Banyak duri yang silih berganti menancap pada diri
Tubuh berjubah luka nan perih
Desember, ingatkah?
Kala raga menapak titik lelah
Kala hati menjerit tercekik patah
Sungguh, nikmat dunia rasanya ingin disudah
Sesak menjalani sandiwara
Penuh jutaan drama
Lengkung senyum yang pura-pura
Tawa yang sekadar menyamarkan luka
Desember,
sepekan dua pekan berlalu
Harapku semua berlalu
Berdalih harapan baru
Dipergantian bulan yang baru
Desember
Cukup pinta sederhana yang melangit
Gemuruh mengetuk singgasana Al-Majid
Semoga lekas membaik
Desember, Semoga membaik setelah November terus dihantam rasa sakit
Semoga tiada lagi pelik
Semoga segala senyum manis tak berubah lagi pahit
Pojok Maya, 1 Desember 2020
Oleh:
-Marzuqotun najiyah
-Leon dwi putra
-Himelda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar