Minggu, 13 Desember 2020

[Antologi Puisi] Mentari

 



Motivasi Mentari

Oleh Kelompok D


Sinarnya menyejukkan bumi

Memancar kala temaram pergi

Selalu menjadi primadona pagi

Mambakar semangat para pemimpi


Sinarmu mulai meninggi

Melambungkan semua rasa dalam diri

Harapan juga ikut teruji

Ketika nurani berkesempatan berdiri di atas kaki sendiri


Kadang hidup memang sulit

Dengan segala kisah persoalan yang amat berbelit

Tapi ini belum saatnya terbelenggu pailit

Teruslah berusaha mari kita bangkit


Jangan hiraukan orang-orang yang membenci dan menertawakan mimpimu 

Mereka tidak pantas atas waktumu

Terkadang ada saatnya kita harus menghibur diri sendiri

Acuhkanlah, fokus saja merangkai mimpi yang tinggi 


Memulai hari tuk wujudkan mimpi

Rintangan jadi motivasi

Keringat jadi teman sejati

Semua demi cita sang pemimpi


Ibaratkan hidup kita bagai matahari

Dilihat ataupun tidak ia terus bersinar

Dihargai atau tidak ia tak bosan menerangi

Diberikan ucapan terima kasih atau tidak ia tetap rela berbagi


Demikian hidup, mentari dan mimpi di sajak ini

Terima kasih, sinar yang tak tertandingi

Dari mimpi-mimpi yang akan kutandangi

Semoga kita terus hidup bersama mimpi yang tak mengenal redup


Tanah Air, 8 Desember 2020

Oleh Kelompok D

1. Nabila Ramadina

2. Alqueena G. C. A.⁩ 

3. Monika Tasya

4. Qonitia Lutfiah

5. Siti Hajar

6. Az Zahra Firdaus Syachputri⁩ 



Cahaya Kerinduan

Oleh: Kelompok A


Pagi telah datang.

Kini sang Surya mulai menampakkan sinarnya.

Menyinari setiap lorong-lorong kegelapan.

Pertanda saatnya memulai hari penuh ceria.


Puja puji pada matahari.

Asa bumantara tetap menyinari.

Binar aksa menuju diri.

Pun cakrawala berputar menyinari.


Aku mencintaimu dengan sangat.

Bahkan saat kau menghilang dan tak lagi terlihat.

Aku rindu pada pelukmu yang hangat.

Meski kutahu mencintaimu yang seperti matahari sungguh membuatku tak kuat; kau pekat; melekat; namun tak pernah bisa dekat.


Rindu pun merindukan kerinduan.

Tak pasti mencari pertemuan.

Berbisik menuju bintara kepastian.

Kemekaran bunga menolak bosan.


Alunan langkah membersamai melodi waktu.

Secangkir kehidupan menyelimuti nikmat kebersamaan.

Kemekaran bunga tak bosan manusia menunggu.

Pun kisah terbaik berbisik bintara kepastian.


Kelak hari ini berakhir.

Di saat malam telah mencuri siang.

Aku tak kan ikut menghapus namamu dalam hatiku.

Karena aku ingin kau selalu ada di dalamnya; kapanpun waktunya.



Nusantara, 8 Desember 2020

Oleh Kelompok A

1. Fairuz

2. Rusman

3. Ananda

4. Salsa

5. Laila

6. Kurniadi



 Berdiri Menunggu Matahari

Oleh: Kelompok E


Tentang Matahari

Setiap hari aku mengejarnya di timur dengan penuh syukur

Dan melakukan salam perpisahan di barat, dengan hati yang berat

Kamu matahariku.


Tiap detik tiap menit tiap jam

Tiada lelah kau berada di sekeliling ku 

Kau yang tahu perjuangan ku

Saat ku lelah kau lah harapanku.


Energimu, penerang hidupku 

Sinarmu mendekap hangat atmaku

Kamulah yang paling bercahaya di antara ribuan tata surya

Bersinarlah mentariku, bawa aku menikmati hariku.


Ina kini sudah teramat berbeda

Kehangatannya terasa mulai hampa

Pancaran cahaya tiada lagi bermakna

Namun hasratku atasmu tetap sama

Menjadikanmu segalanya.


Sampai kapan aku bisa bertemu matahari?

Bercengkrama dengan indahnya irama nadi

Hembusan angin menjadi pengusap tangis

Merelakan indahnya matahari.


Aku harap esok hari kau menyinari

Menyinari aku dan tempatku berdiri

Berdiri menunggumu kekasih

Kekasih pikiran dan hati.


Antah-berantah, 8 Desember 2020


Kelompok E

1. @⁨Khotimahkhzf⁩ 

2. @⁨Henny⁩ 

3. @⁨Sarika Sarah⁩ 

4. @⁨Khairun Muna⁩

Tidak ada komentar:

Posting Komentar