Diksi di Januari
Oleh:
1. Eka Nuur Setiani
2. Johan
3. Annisa Fitri
4. Adelia Jufri
Harum melati semerbak wangi
Menguar raksi mengitari bumi
Lengkung sabit bak pesona bidadari
Awali sasi ini penuh amunisi
Replika jiwa terbuka riak
Erang membisu, menutup hati
Awal pembuka seribu luka
Harap berselir rupa bahagia
Di satu dari dua belas bagian rubrik
Aku ingin menulis lirik yang apik
Mengisi segala teka-teki pelik
Menjelajahi ruang-ruang berbilik
Januari yang berseri datang padaku
Membawa pesan melalui mimpi
“Kasihanilah aku tuan!”
“Berilah aku sepiring nasi agar aku bisa makan bersama anak-anaku.”
Pesan lusuh menyayat peluh
Tertulis diatas kertas kusut bertintakan asa
Telah sirna karena melawan paripurna
Musim yang sama, hujan terus mengguyur kota kecil tanpa henti
Januari dan cerita diri
Bak perpaduan sukma dan daksa
Kuharap kenang indah yang abadi
Damai nan menenteramkan atma
Namun nyatanya, raga kembali disuguhi gerigi api
Menggorogoti, membakar segala keindahan
Belum genap sebulan
Mendadak, nyawa sudah banyak kembali kepada Sang Tuhan
Bumi Pertiwi, 12 Januari 2021
Awal Cerita Januari
Oleh:
1. @~Syefi
2. @Ra_Tiara (43030200060)
3. Az Zahra Firdaus Syachputri
Akhir Desember telah sampai,
Januari melambai
Awal cerita baru yang menjuntai,
Menanti dimulai
Di awal tahun yang indah ini
Janganlah lupa diri
Dengan harap asa yang dulu
Tak terkubur dengan asa baru
Hasrat baru tercipta di awal bulan ini
Tak terhenti di kata Januari
Kaki ini melangkah lebih jauh lagi
Doa ini menengadah lebih dalam lagi
Beranjak lebih baik dari hari ke hari
Bangkit dari rasa bersalah yang tak berarti
Menjauh dari masalah yang datang bertubi-tubi
Bergegas sambut cahaya bulan ini
Harap-harap diucap,
Membaik alur cerita yang digarap
Samar-samar terdengar,
Jeritan doa dalam semoga yang terlontar
Januari 2021
Dimana senja semakin menjumpa
Namun ribuan asa dan harap masih menjadi retorika
Aku harap tak menjadi luka di penghujung tahun nanti
Ruang maya, 12 Januari 2021
Membaca Januari
Oleh:
1. Ahlul Aqdi
2. Triana Aritonang
3. Ade Rifani
4. Noviyanti Hambali
5. Herly
6. Alif Muhammad Ramadhan
Tak banyak yang kubaca di awal Januari
Pohon-pohon rindang juga memekarkan sunyi
Awan-awan teduh pun membawa hujan yang rusuh
Hanya doa yang lengang dan panjang di tengah mendung yang sedang rubuh
Rintik hujan datang di Januari
Seteguk kopi hitam awali pagi hari
Dengan banyaknya pikiran tentang resolusi
Besar harap untuk perbaiki diri
Gemericik hujan memecahkan sunyi
Menemani kala sendiri
Terdiam dalam lautan sepi
Seolah antara hidup dan mati
Tak berharap banyak 'ku pada Januari
Beribu-ribu hari terasa biasa saja selama ini
Cukup peluhku dapat terobati
Kuingin melangkah menggapai masa depan yang menanti
Semoga hadir yang dinanti
Akan sampai pada bahagia yang tercapai nanti
Untuk masa kini dan nanti
Dan aku ingin tak diam lagi
Meski Januari ini
Rintikan mata air terpancur di sudut bibir
Menguras letih yang kadang membuat getir,
tetapi kaki dan hati terus ingin melewati desir
Terus mengobar semangat bagai petir
Aku di sini membaca Januari
Bising suara tangis penuh derita
Sekawanan burung terbang ke utara
Sang pemimpi kini menjadi sang penjaga
Ruang daring, 12 Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar