Hujan Malam Tadi
Kelompok: D
Rahasia embun merekah di malam sunyi
Menyusut di pagi hari
Melati putih di taman, pekarangan rumahku
Lembab didera hujan subuh tadi
Matahari mulai menampakan sinarnya
Jalanan yang basah
Dan aroma petrikor yang menyengat di udara
Seakan memberi tanda; bahwa permulaan hari sudah dimulai
Dingin masih membekas begitu kuat
Burung kenari bersiul di dahan tua
Menerpa dedaunan layu tersiram rinai
Menyisakan dingin yang belum sempat diselimuti surya
Syam muncul di ufuk timur
Sinarnya menembus hingga sudut-sudut kosong
Berharap menghangati jasad kaku
Namun layu di lahap waktu
Dari langit yang perlahan membiru
Dan langkahku yang membeku
Bidari turun ke bumi
Mengucapkan selamat pagi
Atas hujan malam tadi
Membasahi lumbung-lumbung dan atap rumahku
Menjejal melati kesayanganku
Aku terbangun karena mentari mengetuk pintu kamarku
Rumahku, 6 Juli 2021
Oleh:
Murlin Andaka
Bagus Randa Taufan
Naily Tazkiyyah
Muhammad Zaenudin
Rinai Rindu tentang Hujan di Kota Kecil
Oleh: Kelompok E
Mega sedu berarak keruh.
Riuh bayu mulai berdesir menderuh.
Rinai hujan dari langit, kembali jatuh.
Berlarut dengan air mata pedih yang sudah tak kenal utuh.
Bersama hujan yang mengguyur kota kecil tempat kutinggal.
Aku merindu sosok istemewa yang buatku bahagia, dulu.
Senyum manis milikmu masih kusimpan rapat dalam hati.
Bisakah kuulang masa terindah itu?
Asa yang kutoreh hanyut dalam gemuruh.
Hantarkan hati yang semakin menjauh dari kata kenal.
Kita sudah berjarak, selamanya akan menjadi debu yang menganak sungai.
Membenam rindu menjadi abu dari bakaran kayu kehidupan.
Atma beradu dengan nestapa.
Menatap memori lama, menyayat jiwa.
Menusuk rindu hingga menyeruak keluar.
Dengan satu tarikan napas yang terdengar gusar.
Waktu, putarlah kembali pada 5 tahun yang lalu.
Di saat semuanya masih terasa utuh.
Dekapanmu, membuatku tenang.
Dan kini, hanya bisa kukenang.
Kenangan yang menjadi saksi bisu dahulu.
Apa aku bisa melupakan samudra yang membawakan gemuruh pada masa laluku?
Aku terlanjur masuk ke dalam bilik gelap penuh duri.
Yang membawaku dalam kenangan waktu yang saban hari kian menyakiti
Nusantara, 6 Juli 2021
Oleh:
1. Agnesia Salimba
2. Ryania Kartika
3. Mardhiah Hayati
4. Rizka Munira
5. Ira Rianti
6. Sofia Dharmayanti
Luka di Rinai Hujan
Oleh: Kelompok F
Rintik sendu memutar kenangan lalu
Dalam remang ku rajut sajak kelu
Aku rindu pada rinai hujan
Yang tiap perciknya selalu hadirkan harapan
Nyeri yang kau berikan, kuresapi di antara hujan
Sembilu yang menjalar kusembunyikan dalam kebasahan
Kau berikan luka yang begitu menyayat jiwa
Memang rasanya menyakitkan
Tapi inilah kenyataan
Saat angan hampir tergenggam
Takdir perpisahan datang menerkam
Rintik yang berirama
Menjadi saksi atas sebuah drama
Penantian yang dibalas penghianatan
Biarlah tenggelam dalam kenangan
Gemuruh mengantarkan peluh
Pada setiap percik yang jatuh membasahiku
Tapi tak mengapa
Perlahan 'kan ku coba terima
Bangkit dan kembali meniti hati
Berjalan menuju tujuan
Di sela-sela gemercik rinai hujan
Ku coba kembali rapalkan harapan
Ruang diskusi, 6 Juli 2021
Oleh:
1. Denta Helda Anissa
2. Nia Rahmawati
3. Setrio Hardinata
4. Zuraida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar