https://unsplash.com/@anna_vi_travel |
Oleh Yuni Cahyaningsih
Hujan di luar saja tak kunjung reda. Kau menatap ke arah tanganmu yang gemetar. Bukan karena kedinginan, melainkan karena amarah yang kian bergejolak.
Kau melihat bagaimana rangkulan tangan besar itu mengerat. Menuntun seorang wanita yang tersenyum begitu menyilaukan. Rahangmu mengeras.
Janji suci menggema. Bersamaan dengannya, kau kehilangan tumpuan. Tubuhmu luruh di lantai.
"Ibu ... jangan menikah dengannya!" Kau meraung kesal di depan altar.
Apa yang kau harapkan? Kau tau mereka tak akan mendengar. Tak hanya mereka, bahkan juga seluruh semesta.
Kau berlari ke luar gereja, masih dengan gaunmu yang penuh noda merah pekat. Matamu menatap nanar ke arah sebuah mobil hitam yang bagasinya tertutup rapat.
"Bagaimana cara mengeluarkan diriku dari sana dan mengungkap semuanya?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar