Sabtu, 17 Oktober 2020

[Puisi] Luka Oktober




Oktober menyeretku dalam ingatan kelam

Duri-duri memori lalu menghujam dalam

Hatiku meredam


Terbayang kala raganya menjauh

Tanpa sedikit pun menoleh

Aku rapuh, hatiku riuh


Aku bunga yang layu kala senja

Bersama luka yang kubiarkan berkelana 

Mungkin memang Tuhan tak mentakdirkan kita bersama


Ranting-ranting yang mulai gugur

Kusematkan diksi indah sebagai pelipur

Biarkan ia jatuh dengan bahagia, tanpa lagi merasa kecewa


Biarkan saja kali ini luka tertawa

Menginjak-injak rasa yang tak lagi berupa

Hingga tiba saatnya, tak ada luka yang mampu bersua


Yang mengerjakan kelompok G


1. Rohaya Fadilla

2. Raisya

3. Riska Awaliya

4. Haflah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar