Senin, 16 November 2020

[Antologi Puisi] Janji


I

Bayang

Oleh Lilik Mar'atus Sholeha


Sajak manis terucap

Menyejukkan hati yang gemuruh

Tentang rangkain masa depan yang dinantikan

Atas hati yang telah menggantungkan


Walau hanya kata

Ia jadi sebuah jalan

Untuk hati yang telah berjalan tak tentu arah

Seperti daun yang dihempaskan angin


Rangkain kata yang menjadi harapan

Untuk hati yang hampir mati

Luka-luka dan bekas luka lalu

Masih segar terasa


Walau demikian 

Janji itu masih bayang

Yang bisa hilang 

Saat cahaya tenggelam


Cirebon, 12 November 2020


II

Katamu

Oleh Riri Lestari 


Kita bersua kembali suatu saat nanti, katamu 

Aku percaya begitu mudah sebab cintaku padamu

Lantas, kubiarkan kau pergi mencari mimpimu

Ku katakan, aku akan setia menunggu


Panjang waktu yang kita lewati membuatku ragu 

Kerap kali rindu menelisik, membisikkan pikiran miring tentangmu 

Ah, menyebalkan sekali ketika itu 

Namun sekelebat janjimu kembali bergemuru


Aku harus percaya, bukan? 

Yah, katanya cinta tulus haruslah saling memberi kepercayaan 

Namun pikiran liar tentangmu sangat menjengkelkan 

Sayang, lekaslah kembali dan membuat kenangan


Bone, 12 November 2020


III

Untuk Aku

Oleh Rohaya Fadilla


Berjanji tak lagi menyakiti begitu mudah merapal di bibir

Aku hanyalah pecundang yang selalu bersembunyi di balik kata "Janji."

Padahal dengan sengaja menyakiti diri sendiri lagi dan lagi


Kerap kali merayakan kemenangan dengan tangisan

Bahkan, memandang sebelah mata apa-apa yang aku capai

Janji sebagai alat penenang semata yang terucap saat bahagia melanda


Untuk aku

Aku tidak ingin memelukmu dengan luka pun memaksamu agar selalu bahagia

Tetapi, hari ini aku ingin sedikit mengurangi pengkhianatan


Aceh, 12 November 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar