I
Bayang
Oleh Lilik Mar'atus Sholeha
Sajak manis terucap
Menyejukkan hati yang gemuruh
Tentang rangkain masa depan yang dinantikan
Atas hati yang telah menggantungkan
Walau hanya kata
Ia jadi sebuah jalan
Untuk hati yang telah berjalan tak tentu arah
Seperti daun yang dihempaskan angin
Rangkain kata yang menjadi harapan
Untuk hati yang hampir mati
Luka-luka dan bekas luka lalu
Masih segar terasa
Walau demikian
Janji itu masih bayang
Yang bisa hilang
Saat cahaya tenggelam
Cirebon, 12 November 2020
II
Katamu
Oleh Riri Lestari
Kita bersua kembali suatu saat nanti, katamu
Aku percaya begitu mudah sebab cintaku padamu
Lantas, kubiarkan kau pergi mencari mimpimu
Ku katakan, aku akan setia menunggu
Panjang waktu yang kita lewati membuatku ragu
Kerap kali rindu menelisik, membisikkan pikiran miring tentangmu
Ah, menyebalkan sekali ketika itu
Namun sekelebat janjimu kembali bergemuru
Aku harus percaya, bukan?
Yah, katanya cinta tulus haruslah saling memberi kepercayaan
Namun pikiran liar tentangmu sangat menjengkelkan
Sayang, lekaslah kembali dan membuat kenangan
Bone, 12 November 2020
III
Untuk Aku
Oleh Rohaya Fadilla
Berjanji tak lagi menyakiti begitu mudah merapal di bibir
Aku hanyalah pecundang yang selalu bersembunyi di balik kata "Janji."
Padahal dengan sengaja menyakiti diri sendiri lagi dan lagi
Kerap kali merayakan kemenangan dengan tangisan
Bahkan, memandang sebelah mata apa-apa yang aku capai
Janji sebagai alat penenang semata yang terucap saat bahagia melanda
Untuk aku
Aku tidak ingin memelukmu dengan luka pun memaksamu agar selalu bahagia
Tetapi, hari ini aku ingin sedikit mengurangi pengkhianatan
Aceh, 12 November 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar