Waktu dan Rindu
Oleh Kelompok A
Denting jam dinding seolah mengingatkannku akan cerita masa lalu
Tentang sebuah temu yang berujung buntu
Tentang kita yang tak dapat bersatu
Karena sesuatu yang dianggap palsu
Kubuang semua derita tentang temu
Takkan ku izinkan hadir dalam rindu
Semua berawal karena salahmu
Membiarkanku menunggu kepastian darimu
Kepada angin yang berhembus lembut
Kutitipkan semua gejolak di hati
Berharap semua hilang
Tanpa perlu merindu
Di lorong hati paling dalam menanti hadirmu
Namun di ruang kesadaran kita berbeda rindu
Paradigmaku kali ini keliru
Aku hanya sebuah pelarian bagimu
Luka yang dulu kau torehkan
Perlahan terkikis oleh waktu
Hingga kini telah berubah menjadi rindu
Namun tak berujung temu
Bolehkah sesekali aku melihat masa lalu?
Bolehkah kukenang kisah kita meski tanpa hadirmu?
Melupa memang butuh waktu
Tetapi aku ingin mengenangmu sekali lagi sebelum terganti orang baru
Ruang Maya, 24 November 2020
________
1. Ade Rifani
2. Laila Qurrata A'ayunina
3. Dessy Kurniawati
4. Tiara Damayanti
5. Diana Rahmawati
6. Leon Dwi Putra
Selamat Tinggal, Masa Lalu
Oleh Kelompok F
Secangkir tawa dalam hidupku
Setitik luka tersimpan di kalbu
Mengangankan yang tak pasti
Terkurung dalam dimensi ruang dan waktu
Lengkung senyummu masih segar dalam memori
Cokelat manik netramu
Memancarkan binar dusta
Tentang ia yang memenuhi separuh relungmu
Bagaimana dengan lukaku?
Usah khawatir
Waktu akan berbaik hati membasuh luka ini
Hingga lenyap segala sendu
Tak perlu bertanya bagaimana nanti
Cukup berkemas, pergi
Jangan pernah kembali
Sebab datangmu hanya 'kan mengoyak luka lagi
Terkurung dalam kenangan masa lalu
Perkara hari yang masih mengikat namamu
Itu bukan kehendak pun pilihanku
Namun, tekatku lepas sesak di hatiku
Kau ialah lembaran usang yang layak ditutup
Biarlah waktu yang menguburmu dalam-dalam
Sesekali izinkan aku menziarahimu
Dengan hati yang lebih lapang
Sudut Maya, 24 November 2020
________
1. Marzuqotun najiyah
2. Fauziyah H
3. Rosmalina
4. Annisa Fitri
Sebatas Kenang
Oleh Kelompok B
Sayang, kala itu kau sedang duduk manis sambil menungguku datang.
Membuat suasana alam terasa sangat menyejukkan.
Menebar senyuman dengan teramat anindya—hingga aku dewana.
Kini kau berhasil membuatku tak bisa melupakan kejadian terindah, kala itu.
Dulu, setiap waktu terasa berharga saat bersamamu.
Melewati hari penuh sayang darimu.
Perhatianmu, cintamu, membuatku beruntung memilikimu.
Namun, semua itu dulu sebelum aku berada jauh darimu.
Sayang, aku tahu semua sudah Tuhan rencanakan.
Kau dan aku, tidak dibersamakan.
Sebab, Tuhan lebih tahu arti kebahagiaan.
Meski begitu, aku sangat berterimakasih pada waktu.
Sebab hadiah terakhir yang diberikan oleh waktu adalah kenangan; bahwa kita pernah saling mengasihi; menyayangi; mencintai.
Kini, hanya waktu yang tertinggal.
Ada setitik harapan pernah terlukis indah di sana.
Membawa rinduku untukmu.
Namun, telah terkikis oleh waktu.
Sayang, dengan waktu kosong lambat lalunya di tepian jendela.
Pada musim lembab, akan kuurai larik-larik yang masih berbentuk enigma pada sepi di balik padang selebar jemari kita.
Pada hari seroja kembang. Akan kuisi hatiku dengan keluhmu dan berlalu.
Rintik hujan membasahi debu.
Perlahan awan membendung mentari.
Nostalgiaku kembali menari di memori.
Andai masa terputar kembali.
Ingin ku melukis kenangan itu lagi.
Palung Hati, 24/11/2020
________
1. Triana Valentina
2. Kurniadi
3. Fitri Ulfia
4. Khairun Muna
5. Lia Nisrina
6. Ananda Mella
Tidak ada komentar:
Posting Komentar