https://unsplash.com/@withluke |
I
Kusebut Malaikat
Kelompok D
Malam pukul tiga
Terdengar sayup tangis dan pinta
Mengiris hati dan menggetarkan jiwa
Sujudnya yang lama
Ditumpahkan segala keluh dan pinta
Untuk suami dan anaknya.
Aku, darah dagingnya
Ia, malaikatku
Sang penawar luka juga duka
Penjaga kasih sayang dalam pedihnya derita
Nafas yang tak pernah terjerembab oleh murka
Pengingat pagi yang tak lelah dalam lelap
Penawar hati dikala luka merebah
Tak lelah engkau selalu siaga
Menjaga harapan tak pernah hilang
Dekapnya adalah rumah paling nyaman
Bersama lembut belaian
Juga merdu kata yang disuarakan
Kata musisi ternama dalam lirik lagunya
Kakinya telanjang tanpak menari padahal mengais rejeki
Keringat ia jadikan kebahagian yang menunggu ketika kering
Maaf jika selama ini kerap lupa diri
Padahal berkatnya aku sanggup berdiri
Sebab doa-doanya yang tak pernah berhenti
Bait-bait berakhir
Kusemogakan bahagianya abadi kini terukir
Mengganti setiap keringat dan airmata yang pernah mengalir
Ruang sendu, 10 November 2020
Anggota yang mengerjakan:
-Fau
-Khotimah
-Alfad
-Rinam
-Himelda
II
Bunda, Malaikat yang Berpura-pura
Karya Kelompok A
Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu
Derita siang dan malam silih berganti
Tak menggetarkanmu memberi harapan baru untukku
Tubuh rentamu bukti perjuangan
Letih lelahmu bukti amanah pada Tuhan
Kelembutan dan senyummu bukti cinta
Meskipun raga suda sangat letih
Namun tak sedikitpun hal yang membuatmu mengeluh
Kau adalah malaikat penjaga dan pelindung untukku berteduh
Di setiap perjalanan hiduku
Untaian doa selalu kau alunkan dengan merdu
Agar aku dan keberhasilan berujung pada temu
Ku tahu tak ada yang bisa dibandingkan dengan jasamu
Tapi izinkan aku ungkapkan melalui untaian kata penuh makna
Kuceritakan kehebatanmu pada dunia
Malaikatku, kau sangat pandai mengambil hatiku
Dengan suara lemah lembutmu, dekap hangatmu, kecup bibirmu, bahkan dengan senyum manismu
Aku tenggelam dalam lautan cintamu
Malaikatku, aku tak ingin hidup tanpamu dan aku tak bisa
Aku ingin selalu merebahkan kepalaku di atas pangkuanmu
Sambil mendarkan banyak-kisah indah dari darimu
Malaikatku
Tanpamu hidupku tidak berwarna
Hari-hariku tak banyak cerita, hati pun begitu hampa dirasa
Terimakasih atas segala kasih yang telah kau beri untukku tanpa pamrih
Kau jadikan aku seperti ratu dalam hidupmu
Kau cintai aku lebih dari kau mencintai dirimu sendiri
Ruang sendu, 10 November 2020
Anggota yang mengerjakan:
• Nabila
• Ananda Mella
• Ayu
• Diantiwikke
• Khairun Muna
• Syefi
III
Malaikat Berwujud Insan
Oleh Kelompok B
Gelap gulita malam tak ditemani cahaya terang
Hanya ada percikan api yang bergonta ganti
Menyilaukan mata yang tak bisa diterawang
Tergores pena pada tersibaknya tepian masa
Bertemu memoar remang, berteman sunyi yang tak tenang
Disapa rembulan malam penuh kelembutan; sendirian
Rupanya kisah ini adalah rumpang yang mulai usang
Nun jauh makna dalam aksara
Berharap sajak pada rampung yang dibawa seseorang
Ramai terasa sunyi
Awan biru seakan memenuhi perenungan
Lelahkah batin ini?
Lunar, sampaikanlah kisahku
Berilah asa penyemangatku
Siapapun, apapun
Tak selalu dengan sayap
Tak selalu dengan paras yang anggun
Tak selalu dengan tempat yang tinggi dan megah
Kaulah malaikat berwujud insan yang diberikan Tuhan untukku melengkapi segala kekurangan
Kau memberiku hidup indah, setelah sayapku patah
Hatimu adalah tempat ternyamanku untuk merebah
Lebih elok dari apapun
Selalu ada dalam sanubari
Tak pernah tergantikan
Malam kian larut
Goresan pena ini tak terenggut
Bersama insan bak malaikat, semoga harapan sajak ini telah disambut
Ruang maya, 10 November 2020
Anggota yang mengerjakan:
1. Az Zahra Firdaus Syachputri
2. Leon Dwi Putra
3. Sarika Sarah
4. Diana
5. Syifa
6. Henny
Tidak ada komentar:
Posting Komentar