Terjebak Rasa
Sejuta aksara dan tanda bacaku mati
Tenggelam dalam harap yang sekarat
Dengan belati yang hampir menggores nadi
Haruskah aku akhiri?
Kaki melangkah yang tak kenal arah
Satu demi satu segala asa runtuh
Berdiri atas nama cinta yang semu
Kini rindu berujung pilu
Berwaktu waktu aku mengasuh rasa
Memendam cinta yang tak biasa
Dan aku bertanya pada diamnya semesta
Adakah hati yang tak bisa luka ?
Andai semua berlalu tanpa ada rasa yang semu
Andai kenangan melipir menjauh
Saat ini aku takkan terjebak rasa yang semu
Menggenggam rasa tak berujung untukmu
Ragaku utuh ,hatiku rapuh
Cinta membuatku jatuh
Seluruh atma menjebak diri
Atas nama rasa segalanya pergi
Tuhan ajari aku untuk memahami
Cinta tak melulu berujung memiliki
Bagaimana cara mengiklaskan
Tanpa menaruh rasa berkepanjangan
15 Juni 2021
Oleh
1. Sintia
2. Andi
3. Mifta
4. Alfiya
5. Murlin Andaka
6. Ramlan
Rindu yang Utuh dengan Segala Kerapuhannya
Pagi ini aku termenung menatap ilalang
Angin dan gersangnya menyelimuti keindahan
Sementara aku masih bersama bayang-bayang
Yang menitipkan hal berupa kerinduan
Kerinduan yang rapuh berbalut kenangan
Yang menghangat bersama sisa rintik semalam
Ahhhh, ini benar membinggungkan
Apa rindu ku selama ini tak tersampaikan?
Hati ini tak lagi utuh
Setelah penghianatan yang menjadikannya runtuh
Bualanmu tentang indahnya Jogja tak lagi tersimpan sebagai bentuk cinta
Juga kisahmu yang menyakitkan bersamanya
Kau menyuguhkan ruang bernama patah hati
Menjebaknya diantara buaian semesta
Yang tersisa hanya kepulangan elegi
Bak patahku yang menjadi bahagiamu
Tidak semua keruntuhan adalah kekacauan
Terkadang ia tersimpan sebagai kebaikan
Dan airmata adalah ornamen terkuat yang tersusun dari beberapa rasa
Tentang kita yang pernah utuh dan berakhir rapuh
Lebih baik aku terluka ketika tanganku merangkul rasa malu
Daripada aku membantu tanpa pernah mencoba melawan rasa kaku
Lebih baik aku terhina ketika wajahku teriris badik masa lalu
Daripada aku terbuang tanpa pernah mencoba melangkahi jurang rindu
Ruang Hampa, 15 Juni 2021
Oleh
1. Mardhiah Hayati
2. Zakiyatul Arifah
3. Rizqi Tarinda Putri
4. Glady Anliza Syaharani
5. Ira Rianti
Retak
Terbayang akan angan
Terbuai oleh ayunan kata
Hanya dapat meneguhkan
Menguatkan qalbu yang tersentak
Maaf,
Suatu ruang menentang realitas,
Menyisipkan bait-bait derai tanpa batas,
Redum yang selalu saja terjepit diam-diam,
Kini telah menggebu tanpa salam.
Rupanya atma kian memudar
Sendu bersama senja
Tak sedikit pun berfikir
Membawa sederet kisah penuh luka
Menyelinap sehembus angin
Menerpa relung mata batin
Menimbulkan pedih
Menumbuhkan sebutir peluh
Aku tidak ingin lagi peduli,
bekas-bekas nya terus saja kau gali.
Mungkinkah kisah arkais yang kau ciptakan sendiri
Atau kesalahan yang kau tangisi?
Alunan nya menyibak
Menumbuhkan retakan
Membuat relung berhamburan
Oleh
Alfarisi
Abdul Rozaq
Muttaqina Imama
Siti Soehah
Rida Nuriyah
Imelda Trisna Rahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar