Elegi Cinta
Oleh Kelompok D
Sarayu berbisik syahdu
Melodi usang mengalun merdu
Memutar kenang masa lalu
Pada rintih bait-bait pilu
Ini tentang waktu
Yang menuntut berlalu
Ini bukan tentang jarak
Yang bisa dilabrak
Rindu yang belum tuntas
Membuat hatiku mengeras
Meski hatimu terlihat selembut kapas
Justru membuatku jatuh terhempas
Sungguh, Seakan jamanika kembali terbuka
Lorong hitam kembali terlihat aksa
Hendak kubantah tapi itu adanya
Walau terkadang pedih menyapa
Menggores kenangan kelam
Membuat impianku padam
Senyummu yang masam
Membuatku semakin dendam
Ah, sudahlah kita tutup saja
Elegi itu tenggelamkan dalam pusara
Saatnya menutup jendela luka
Di balik tabir ruang dada menuntaskannya
Ruang maya, 3 Agustus 2021
Oleh:
@zizahazzahra_
@Alfina Yulianti
@Abdil Arif
Semburat Arunika
Oleh Kelompok A
Arunika mengintip malu-malu
Menyentuh lembut daksa
Melewatkan haru pilu
Membawa serta bingkisan harsa
Titik-titik air mulai mengudara
Menawarkan secangkir penuh aroma karsa
Kuangguk, hirup lalu teguk
Hangatnya menjalari sekujur tubuh
Aku ingin menjadi hangatmu
Yang menemani mendungku
Dalam setiap harsa yang terpatri akan senyummu
Bisakah kau menjadikan diriku arunika dalam hidupmu?
Anila berhembus syahdu
Melirik liar tiap kata
Merayu pintu
Memetik tangkai bunga
Di balik beningnya kaca jendela
'Ku masih meramu doa
Entah ujungnya bagaimana
Tetap kulangitkan tentang kita
Entahlah!
Syairku atau wajahmu yang melintasi jendela
Sebab cinta selalu punya cara
Mempertemukan kita yang berbeda
Ruang Kaca, 03 Agustus 2021
Oleh:
- Siti Hajar
- Rizka munira
- M. Hilmi Hidayat
- Nadia Attari
- Yogi Syahputra
Rinai Embun
Oleh Kelompok C
Aku merasakan sejuknya rinai embun yang menerpa pagi
Ayam dan burung menyuarakan keindahannya
Mentari mulai menampakkan wajahnya
Dari balik jendela kamar yang usang itu aku menghamparkan pandangan
Terlihat sebuah semburat cahaya
Terang, hampir menyilaukan pandanganku
Kututup kembali tirai jendela kamar
"Ah sial!, rupanya kamu yang menjelma dari masa lalu"
Aku Bergegas mengambil pena andalanku
Menulis banyak keresahan
Tentangmu yang dahulu datang untuk pulang
Dan pergimu untuk menyisakan sakit berkepanjangan
Aku masih tetap menulis
Menuai cerita lama yang masih kuat dalam ingatan
Langkahku masih saja salah, ingin melupakan namun semakin kuat dalam ingatan
Hati yang rapuh, sandaranku butuh bahu jendela baru
Aku rindu kamu
Yang kini menjelma dinginnya embun
Menyirami dedaunan
Menyuburkan kenangan
Bagaimanakah aku menuankan rindu yang dulu sempat mendekat?
Langkahku yang lunglai sedangkan larimu begitu cepat
Kurangku tak terisi lagi dengan lebihmu
Syukurku adalah kamu pernah memilih singgah meski tak betah
03 Agustus 2021
Oleh:
- Rahmat
- Aziz
- Ananda
- Muhamad Zaenudin
- Nur Syafiqah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar