Selasa, 31 Agustus 2021

[Prosa] Maharddhika

https://m.tribunnews.com/amp/seleb/2021/08/17/chord-dan-lirik-lagu-bendera-cokelat-kunci-dari-c-merah-putih-teruslah-kau-berkibar

Tertanda pukul tujuh lewat lima, Kala itu aku susuri adimarga. Tercengang aku ternganga, atau mungkin sebuah rasa bangga. Ribuan kain tertancap menari kibaskan sayapnya. Nampak sang merah putih terajut dalam dada juga terselubung aroma darah disana. 

Ratusan hari, ribuan jam dan milyaran detik seakan menjadi saksi perjuangan pahlawan. Darah-darah mengalir di tanah Indonesia, kekejaman, penindasan menjadi motivasi untuk merdeka. Tersenyumlah, wahai Indonesia! Sang merah putih telah berkibar, senyuman manis akan melebar. 

Kini, kita telah menyaksikan pusaka kebanggaan Indonesia telah berkibar. Sang Merah Putih itu menari-nari dipelayaran langit, menebar berita kemenangan. Seakan bersorak "Merdeka telah menjadi milik kita". Kedamaian nan ketentraman telah menanti di gerbang kemenangan. Harap-harap, tak akan ada lagi kekejaman dan penindasan.

Berkat Bung karno dengan segala strategi pintarnya, bung tomo dengan semangatnya, pun dengan sultan syahrir yang penuh tekad kuatnya. Walaupun kini, dengungan sirine bersahutan dengan kibasan bendera, bukan berarti kita tidak memaknai hari merdeka. Hanya saja, kini dilakukan dengan cara yang berbeda. Terbalut kain dimuka, agar kita tetap terjaga.

Saat negeri dijamah pandemi. Tenaga kesehatan berperang, 

Muda-mudi tengah berjuang, pemerintah berusaha menghadang dengan tameng bersilang. Tapi, antusias kemerdekaan harus tetap mengerang. Masker dikekang, agar pandemi segera hilang. 

Beribu-ribu ucap syukur dan terima kasih kepada para pahlawan dan rakyat yang berjuang, tentunya atas campur tangan Tuhan. Yang perjuangannya dihujani dengan darah dan air mata. Yang harus rela gugur di medan peperangan. Hari ini, semua terbalas dengan kata Merdeka.


Ruang maya, 19 Agustus 2021


Anggota :

- Rina Mutiara

- Siti Zulfa Fauziah

- Andi Rusmana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar