Kalimatmu tertinggal di stasiun kemarin malam
Rumpang sempurna
Cuma kata terakhir yang belum selesai kudengar
Tapi laju keretamu
Sempurna meninggalkan kalimatmu kemarin malam
Di stasiun ibu kota
Sementara kuterus menyusun katakatamu
Agar terdengar sempurna
Aku tetap mencitacitakan keretamu hadir
Dengan begitu
Kita bisa membeli satu buket bunga mawar
Kemudian pulang
Dengan senang menendang batu kerikil di sepenjang jalan
Dan bercerita satu sama lain
Aku yang mencitacitakan keretamu hadir
Kau, selama perjalanan
Tahutahu kita sudah sampai di pagar depan rumah kita
Lalu saling sibuk mencari kunci
Itukan kebiasaan kita dulu yang menguatkan untuk jangan pernah lalai lagi?
Namun itu citacitaku bukan citacitamu
Sejak itulah aku mengerti mengapa kalimatmu tidak pernah selesai walau keras aku usahakan
Yogyakarta, 3 Februari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar