Ratusan jiwa yang terlahap bencana
Tanpa mau mengikutsertakanku diantaranya
Hanya menyisakan duka menyambut kehilangan
Ingin kuceritakan beberapa rimahan kata
Mengisahkan duniaku kala bahagia
Namun wajahku tak mampu mencari celah
Garis derita tergambar jelas disana
Dunia tak memberi ruang celah bagiku
Untuk menikmati sisa puing kehidupan
Mengapa tak satu pun berpihak padaku?
Bahkan dunia pun tak mendengar jeritanku
Aku terpaku menatap riuh keramaian
Seolah dunia tak lagi memihak
Semilir angin rindu menerjang hebat
Menghujam dadaku yang kian menyesak
Menikmati malam kelabu yang penuh rindu
Mengingat sekelebat bayangmu yang kian memudar
Merunduk bersama sepi yang menggerus hati
Hidupku kandas terlahap maut yang memilukan
Bersama langit kutengadahkan wajahku
Bersama bulan kupekikkan suaraku
Bersama bintang kukaitkan jiwaku
Bersama alam kusatukan ragaku
Medan, 6 Maret 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar