Merangkaki Terjal
Kelompok: 1
Hembusan angin malam datang menikam
Dingin menusuk rongga jiwa begitu kejam
Bermacam warna kelam datang beriringan
Menimbun derita usang berakhir penyesalan
Tinggal aku sendiri berselimut takdir yang kusut
Hingga di ambang malam yang curam
Seribu batang angin kudiang hingga hilang
Bulan di atas tertawa menelanjangiku
Biarlah kubakar segala sesal yang bersarang
Tinggal aku dalam riuh riang tawa bulan
Bersama gemintang cemerlang
Berseru dalam teriakan sendu kalbu
Jejak langkah diiringi luapan rintangan
Menuju secuil celah
Memilah jalan aman
Di sepanjang terjal ini
Kubahasakan segala sesal yang bertunas ganas
Gemintang yang lajang menuntun aku pulang
Berharap kegelapan dihempas penuh kilauan
Menuju akhir tanpa sesal isakan
Pada langit malam penuh kejutan
Menutup cahaya putih sebagai peringatan
Mengingatkan nurani akan keterjalan
Dunia kelam akan keputusasaan
Sandarkan berbagai keadaan dalam suatu pilihan
Mencoba 'tuk lalui kegamangan
Merangkaki segala terjal
Bertumpu pada puing-puing
Hingga perlahan kutemukan sebuah pendar
Dapatkah kuraih dengan sisa kelam ini?
Forum Daring, 24 Maret 2020
Yang mengerjakan:
1. Ahlul Aqdi
2. Agnesia Salimba
3. Ade Siyanti Nurul Hidayah
4. Adelia Rahmi
5. Afiatur Risqiyah
Yang izin:
1. @+62 838-5014-1397
Tidak ada komentar:
Posting Komentar