Minggu, 22 Maret 2020

Titik Terakhir | Alvia Duz Jannah


Titik di sini bukan tentang noktah pada huruf ataupun tanda baca. Bukan pula pada ukuran tipografi yang katanya sebesar 1/72 inci.

Namun titik di sini adalah akhir dari sebuah kisah, pelabuhan terakhir dari kisah yang panjang. Karena manusia terkadang lelah dengan apa yang mereka lakukan, mungkin sekarang aku tengah menjadi manusia itu.

Tentang cinta seharusnya diperankan oleh dua jiwa, namun dalam kisahku tidak begitu. Aku menjadi pemeran tunggal dalam dimensi imajiku sendiri.

Cukup, aku ingin berhenti. Bukan berarti aku tak ingin tuk mencinta lagi. Namun ada hati yang seharusnya aku jaga agar tidak kembali patah hati yaitu hatiku sendiri.

Mungkin ini akan menjadi titik terakhir, titik di mana aku tidak akan merubahnya menjadi sebuah koma, bahkan tanda tanya. Aku benar-benar ingin berhenti untuk mencintaimu.

Sudah sampai di sini, aku akan berhenti.

Kota Nanas, 20 Maret 2020

1 komentar:

  1. Alhamdulillah, bersyukur bgt udh diposting karyanyaa💝🙌 Terimakasih😍

    BalasHapus