Semua diawali dari sebuah titik. Langkah awal dari segala hal, langkah kecil yang mampu menjadi besar. Pada titik tersebut, keberanian kita lebih ganas dari segala keraguan yang bersarang. Di titik tersebut, kita telah menyatakan perang dan menantang hal buruk yang akan datang.
Membahasakan titik berarti kita berbicara dengan kehidupan. Lalu beberapa pertanyaan tersangkut di jendela. Apa yang lebih setia dari sebuah titik? Meski berada paling ujung dalam barisan pertanyaan, nyatanya paling depan dalam menunggu dan menyambut semua jawaban. Terjawab atau walau tidak terjawab.
Meski berada paling belakang dalam susunan seruan, tetapi paling sejati dalam menerima segala tanggapan. Terbalas atau walau tidak terbalas. Apa yang lebih diam dari diamnya sebuah titik? Kecil dan dianggap kuman. Namun, dari segala mata angin yang mengalir di berbagai hilir. Titik adalah unsur paling dasar yang menyusun ruang paling lebar; kehidupan.
Juga semua ujung dari segala arus ditutup dengan sebuah titik. Bukan sebuah persimpangan atau lorong sempit, tetapi tanda kecil yang menghentikan segala laju dan proses bahkan hal besar sekalipun.
Tapaktuan, 20 Maret 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar